
Sekarang ini transaksi sudah bisa dilakukan dengan mudah. Sebab, sudah banyak Bank yang sudah memberikan layanan canggih untuk para klient. Selain itu, payment system Indonesia saat ini juga memudahkan pembayaran dalam berbagai macam transaksi. Payment system adalah salah satu sistem pembayaran yang meliputi berbagai macam aturan, lembaga, serta mekanisme yang dipergunakan dalam melaksanakan pemindahan dana dalam kegiatan ekonomi. Untuk lembaga yang terlibat pada penyelenggaraan sistem pembayaranadalah bank, lembaga keuangan selain bank. Selain itu, lembaga tidak termasuk bank penyelenggara transfer dana, perusahaan switching sampai dengan bank sentral. Semuanya bisa terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Alat pembayaran memang diketahui terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari hanya dilakukan dengan tukar menukar barang sampai dengan jual beli dengan alat pembayaran berupa uang. Sampai sekarang ini, uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang digunakan di masyarakat. Kemudian untuk alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) menuju alat pembayaran nontunai (non cash). Misalnya saja seperti alat pembayaran yang berbasis kertas (paper based) contohnya seperti, cek serta bilyet giro. Tak hanya itu saja, ada juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik. Kemudian juga ada alat pembayaran memakai kartu (card-based) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit serta Kartu Prabayar).
Jenis Payment System Indonesia

Untuk payment system Indonesia ini kita mengenal dengan 2 cara. Yaitu sistem pembayaran dengan cara tunai dan sistem pembayaran dengan cara non tunai. Mungkin anda semua sudah sering melakukan pembayaran dengan kedua sistem ini. Berikut ini adalah penjelasan dari sistem pembayaran di Indonesia.
1. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai ini sebagian besar dilakukan dengan memakai uang kartal (uang kertas dan juga dengan uang logam). Uang kartal sampai sekarang ini masih memainkan peran yang penting, khususnya di dalam transaksi yang bernilai kecil. Di kelompok masyarakat moderen seperti saat ini, penggunaan alat pembayaran tunai seperti halnya uang kartal memang dinilai cenderung lebih kecil dari pada dengan menggunakan uang giral. Jenis pembayaran dengan uang tunai ini masih banyak sekali digunakan. Sebab, jika untuk transaksi yang dilakukan secara langsung ini akan terasa lebih praktis dan juga lebih cepat.
Aan tetapi, harus anda ketahui jika pemakaian uang kartal juga mempunyai permasalahan dalam hal efisiensinya. Hal tersebut dapat terjadi sebab biaya pengadaan serta pengelolaan atau cash handling yang bisa dikatakan cukup mahal. Hal ini belum lagi memperhitungkan inefisiensi di dalam waktu pembayaran. Contohnya saja, pada saat anda semua menunggu melakukan pembayaran pada loket pembayaran yang juga menghabisakan waktu yang cukup lama. Sebab, anda semua harus melewati antrian yang panjang. Sedangkan jika melakukan transaksi yang jumlahnya cukup besar juga bisa mengundang risiko kejahatan.
2. Alat Pembayaran Nontunai
Payment system Indonesia selanjutnya adalah pembayaran nontunai. Untuk jenis pembayaran ini sudah terus berkembang dan semakin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kenyataan yang seperti ini memperlihatkan untuk kita jika jasa pembayaran nontunai yang dilakukan oleh suatu bank ataupun lembaga selain bank (LSB). Entah itu dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring atau di dalam sistem penyelesaian akhir yang telah tersedia serta bisa berlangsung di Indonesia. Untuk transaksi pembayaran nontunai dengan jumlah yang cukup besar ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia dengan lewat sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) serta Sistem Kliring. Yang mana, sistem BI-RTGS temoat berkumpulnya seluruh penyelesaian transaksi keuangan yang ada di Indonesia.